menunggu gerhana
dan kata-kata menerawang dibalik jemari
menelusuri huruf demi huruf
mencari pemaknaan
tapi mata terlalu lelah
merah dan sayu dirajang waktu
merambat meninggalkan semua penundaan
hanya bingkai bergantung di dinding
sebatas penanda waktu yang berlari
menyebut dirinya: kenangan
...
memang bukan untuk disesali
karena tak pernah akan kehilangan
saat tersadar:
tidak bisa memiliki
bahkan mendominasi
adalah suatu keniscahyaan
di dunia ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar