Kamis, 14 Februari 2008

maaf

duhai jiwa..
tak pernah ada niat untuk menorehkan tinta sehitam jelaga
tak pernah tersirat untuk melukiskan duka pada mushaf kehidupan
tak pernah terbayang untuk mengkhianati sang pemilik bashirah
walau sudah termaktub di setiap insan
belaian angin mempunyai keterangan
lebih jelas dari embun pagi

pernahkah kau dengar negeri tempat kaki berpijak
tak pernah ada terang karena mentari terhalang malam
dan jika bintang selalu pada singgasana
belai kekerasan hatinya
agar bukan melupakan jejak langkah
tapi menyusun yang terserak sebagai ketetapan
tasbihnya pada Yang Satu

2 komentar:

Dika Amelia Ifani mengatakan...

gantina teh gagan geuningan? :)
hm, judulnya 'maaf' tapi teh dika gak ngerti euy isinya, cerita tentang maaf siapakah ini? kepada siapa?

-sanes sibuk, tapi bilih teu adil? :)

Anonim mengatakan...

siapa yg telah kau jelagakan hatinya?
duhai tuan putri...