Minggu, 08 Juni 2008

pindah uy :)

lagi jaman tampaknya, banyak yang pindahan emang:
  • teh eka pindah ke jakarta
  • kang muy pindahin blognya
  • kakaknya teh helni pindah rumah
  • temennya teh dwi 'pindah' status
  • dll..
so, aku juga mau pindah ahh.. (bukan ikut-ikutan ko, emang udah waktunya aja)

http://gantinarachmaputri.wordpress.com

Minggu, 25 Mei 2008

hang on sweetheart ;)

H: teh, gimana caranya bisa terhindar dari kantuk, aku ada ujian nih..
G: hm.. (aku juga banyak tidur, perasaan..), minum kopi aja, gmn? tapi jangan sering-sering.. (yang ini hampir tiap malam, setelah libur seminggu).
H: udah.. g ngaruh..
G: aku tau.. saat kamu ngantuk, tanya pada diri sendiri, 'kenapa saya harus bangun?'

hang on sweetheart, hang on..

motivasi yang muncul dari perundingan panjang dengan seseorang bernama 'aku' (walaupun berunding itu melibatkan orang kedua atau lebih..) akan memperkuat saat gundah melanda, melahirkan ketetapan hati. tekad yang super kuat ini (dengan bantuan 'the invisible hand' tentunya) mampu merealisasikan mimpi-mimpi, karena feelingnya sudah terasah untuk menjodohkan peluang dan kemampuan menangkapnya.

~untuk keluarga dan keilmuan~

silaturahim untuk melunakkan hati

'ngetik paper topik, ah..', begitu pikirku setelah shalat ashar berjamaah dengan teman-teman asrama putri. cuma jadi pikiran tapi, karena sms reminder dari akh abdur datang. sore ini ada agenda silaturahim asrama ke ibu-ibu dan bapak-bapak yang tinggal di RW kami (asrama salman). pukul 16.15 WIB ditunggu di saung salman, kami (julian, abdur, opoy, dan aku) berangkat bersama. hm..

ini kali pertama aku berkunjung, subhanallah.. banyak hikmah yang kudapat, tentang syukur terutama.

buah tangannya benar-benar buah lho (julian dan abdur yang belanja): pisang, apel, dan melon. keluarga yang kami kunjungi berada pada state ekonomi lemah, menengah ke bawah. rumah dua tingkat mereka yang berukuran 2x3 meter berada tepat di belakang gereja yang letaknya di samping jembatan layang. dinding semennya hanya sebatas dengkul, sisanya triplek saja. ventilasi udara jelas kurang, karena hanya ada satu jendela dan pintu. di salah satu rumah yang kami kunjungi terlihat pemusatan kegiatan di lantai satu: makan, ruang keluarga, dan tempat tidur (ada kasur lipat soalnya). ragam pekerjaan bapak-bapak disana adalah pedagang, penjaga keamanan dan kebersihan, atau bagian delivery. gaji yang kata mereka pas-pasan itu diatur sedemikian sehingga mencukupi kehidupan satu keluarga. subhanallah, survive sekali mereka..

aku yang akhir-akhir ini banyak mengeluh tak banyak bicara saat dihadapkan pada kondisi 'ketidakmampuan'. syukurlah yang senantiasa melintas di pikiran. beristighfar atas lemahnya diri. padahal nikmat-Nya kurasakan setiap detik.

terlupa untuk mengingat siapa pemberi nikmat itu..
terlupa untuk mengucap hamdalah..
terlupa untuk beramal..
terlupa untuk mengoptimalkan diri berdasar pemberian nikmat..

yup, aku terlupa melakukan bentuk-bentuk syukur nikmat. padahal Allah telah menjanjikan pelipatgandaan nikmat, ampunan, keridhaan, dan terhindar dari adzabnya. namun yang terpenting melaksanakan perintah-Nya untuk bersyukur, astaghfirullah.

silaturahmi kali ini..
alhamdulillah..

btw, nampaknya BLT benar-benar berfungsi untuk 'menutup mulut' rakyat kecil. seperti seorang babysitter yang memberikan antimo agar balita yang mereka jaga tidak rewel (mudah-mudahan analogi yang tidak pernah terjadi). salah satu bentuk ketidakdewasaan sesaat atas kepanikan (menejemen panik tea meureun??). balita itu akan terbangun suatu saat nanti, pun juga rakyat kecil. c'mon.. mereka butuh kail, bung!!

pertama kali

bu'du-dani-aku-c'len-opoy-myuth

bu'du udah mirip pegawai kesehatan dadakan aja.. buka praktek di kamar salah seorang binaannya. ngobatin sakit mata anak-anak. serem bgt pas nyampe giliranku. rasanya mau mundur aja..
apa pasal? sakit tampaknya.. tapi selalu ada pertama kali kan?? dan benar ternyata, mata terasa panas sekali (nama obatnya g kuingat, sengaja). tapi setelah itu.. mata seger bgt, siap begadang nih!! heuheu.

jadi ingat peribahasa: bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

untuk kali pertama pengobatan mata ini, aku trauma.

Jumat, 23 Mei 2008

minggu yang penuh keteledoran

pelajaran utama pekan ini adalah fokus dan kekuatan afirmasi.

senin siang:
alhamdulillah selesei juga tugas karier sebelum dzuhur, baru mulai dikerjakan pukul sebelas (padahal sudah ditugaskan dari beberapa pekan lalu). setelah di save ke ftp, setengah berlari aku ke comlabs (panas juga senin siang itu). sampai di kompie print no 1, filenya g bisa dibuka. astagfirullah.. buru-buru balik lagi ke jurusan untuk mengambil plesdis (niatnya..). sampai di kompie lab von neumann yang tadi kupakai, tak nampak plesdis menempel di portnya. panik, kucari di tas. seketika aku teringat, penny sudah ku kantongi dari tadi. X<

selasa sore:
belum satu menit aku naik angkot kalapa-dayeuhkolot (perjalanan dari rumah ke asrama ceritanya), panik (lagi..) karena buku sakti TA tertinggal di rumah. "kiri depan pak, baru naik nih, g usah bayar ya?" kataku cepat-cepat pada pak supir (semoga beliau ridha, maaf..). baru saja kututup telp minta dicarikan buku dan dibawakan ke jalan depan (baru naik ko itu beneran), buku bersampul merah itu ternyata terselip di antara map dan kumpulan kertas. mba dea tertawa puas, kakanya puas malu.

masih selasa sore:
sms terakhir adikku, 'malu-maluin aja!! ka, liat jepit ungu nd g? mau dipake g keliatan nih daritadi'. deugh! lupa, jepit itu masih nempel di rambutku.. maaf ya, nd..

kamis siang:
masih sempet chatting,
L: gan, lu dicari pembimbing tuh
G: seus? gw mang g mampir2 k jur uy
(lama g dibalas.. bikin stress aja)
L: bcanda gw, heuheu
G: (dudul) temennya 'kencing berlari' ngerjain TA, masih sempet bercanda ya??
L: (ding)

kamis malam:
innalillahi.. plesdisku ketinggalan di teh euis. ngacirlah aku ke daeah pusdai jam 8 malam. angkotnya ngetem lama.. banyak berhenti di antara gang-gang sepanjang jalan.. sepi.. astagfirullah, semoga g terulang harus keluar malam sendirian (g tega mau minta temenin akhwat asrama, pada cape abis ujian..). guys, g terbiasa mem-back up langsung seluruh pekerjaan komputerisasi dapat menyebabkan ketergantungan pada alat tertentu, seperti aku tentunya =P

fokus, gan.. fokus!!

alhamdulillah masih menyisakan semangat dari efek afirmasi. re-charge motivasi dan menjauhi hal negatif penting lho. pembicaraan terakhir pekan ini dengan bapak menguatkan rasa dan harapanku, yakin bahwa dukungan keluarga adalah keniscahyaan. saat manis atau pahit, dan menghadapi yang nyata. tempat kembali di tengah kelelahan, tempat berbagi kebahagiaan.

hanya jika Allah ridha, hanya jika Allah ridha.

co-mother dan mamaku

pernah denger co-pilot kan? nah, malam kamis kemarin aku jadi co-mother untuk bayinya teh euis. tuker jaga sama mba iis, mba indah dan teh tita karena kang arif lagi keluar kota. tapi.. aku tipe co-mother yang kebanyakan tidur, heuheu. punten ya tetehku sayang..

repot juga menjadi ibu muda, apalagi pengalaman pertama. teh euis yang mengemban beberapa amanah, tampak kurang fokus kutengok. tentu saja, de'uchan (bagusan mana: de'uus atau de'uchan?) menjadi prioritas utama sekarang. hm.. tampak nikmat sekali menjadi ibu ;) (pikiran ini sedikit berubah saat pagi datang, ngurusin pubnya d'uchan menimbulkan trauma kecil, jacob's cracker ko kadang tercium berbeda -> cuci tangannya aja yang g bener!! heuheu).

bayi itu benar-benar (k'rafa.. ini penekanan namanya) bergantung pada orangtua. tangisannya menjadi bahasa paling mudah dipahami (mungkin bahasa inggris perlu diganti dengan bahasa bayi). perasaan bunyinya sama aja, tapi treatment yang teteh kasih selalu tepat. tapi.. kalo beneran diganti, cuma sang ibu saja yang memahami. susah juga deng..

melihat pengorbanan teh euis semalaman suntuk (kurang tidur pastinya..), aku jadi membayangkan perjuangan mama. repotnya mengurus 3 anak (mas arie, mba dea, dan aku) yang masih balita di jakarta, tanah tanpa saudara kandung. seingatku, kami bertiga jauh dari sebutan anak manis. banyak berantem, banyak jajan, banyak nangis, banyak nyusahin deh =P. cinta tanpa syarat itu memang milik orangtua..

mamaku cantik lho (turun gitu ke anaknya, anaknya yang mana??). dari garis wajah, perawakan, dan pola perasaan; mama sangat mirip dengan ema (nenekku). tapi mama lebih nyunda, sedangkan nenek lebih kelihatan blasteran sunda-belanda (lucu ya, menemukan cinta di tengah kemelut bambu runcing dan senjata api).

mama, koki paling cihuy sepanjang masa. bapakku aja sampe males makan di luar. sayangnya keahlian ini turun 100% ke mba dea, bukan aku. aku mah cuman kebagian motong-motong sayuran, ngiris dan ngupas bawang, akhirnya beresin bekas masak deh..

mama.. dengan penuh kerelaan, meninggalkan pekerjaannya demi mengurus keluarga, menjadi ibu rumah tangga tho. sekarang aktif banget di lingkungan rumah, bersama ibu-ibu pengajian. alhamdulillah..

pun aku setuju bahwa tugas utama wanita adalah mengurus keluarga dan menjadi ibu rumah tangga adalah hal yang mulia. namun, kebutuhan untuk dapat berkontribusi bagi masyarakat membuat aku bermimpi menjadi seorang pendidik (bermimpi, bukan sekedar angan-angan. dengan rasionalitas, bukan tanpa perhitungan. tapi tetap penuh khayalan dung, h3). sebagai wujud syukur pada Allah juga, dengan mengoptimalkan potensi diri. tentunya bukan kacang lupa kulit ya, tetap seorang wanita.

balik lagi ke mama..

pernah suatu saat, aku beres-beres rumah (jangan tanya prosesnya, hasil akhirnya keluargaku uring-uringan karena kesulitan menemukan barang milik pribadi, saking 'rapih' dan pelupanya aku -> lupa di beresin kemana, mungkin seharusnya dicatat per barang). ada catatan syukur milik mama.. (maaf, a curi baca, ma..). lembaran kertas itu penuh dengan rasa syukur mama terhadap rizki yang Allah berikan. yang membuat mataku berkaca-kaca adalah disebutnya namaku disana (namaku dan adik2 tentunya, per orang!). so sweet, namaku dan apa yang mama syukuri karena memilikiku. hm..

jadi berkaca-kaca juga sekarang.

jika benar surga itu di telapak kakimu
maka sedang kutapaki jejak-jejak surga yang kau tinggalkan
yang harumnya tertinggal saat kukecup punggung tanganmu
maka jangan berhenti kau ucap namaku dalam doamu
karena ridha-Nya ada pada keridhaanmu

i love you, ma..

i love u coz Allah :)

Minggu, 18 Mei 2008

senin yang melelahkan

terpaksa bangun dan beranjak dari tempat tidur, padahal belum lama aku tertidur. kaget, karena gHina memanggil... aku kira perutnya terasa melilit lagi karena maag, ternyata hanya ingin lampu kamar dinyalakan;) iya semalam aku dan adik-adik astri disupiri Harso berangkat ke RS Muhammadiyah, mengantar gHina sekaligus menjenguk Odah yang terkena thypus dan sudah 3 hari dirawat di sana. sayangnya aku tidak sempat mampir ke kamar Odah lagi, karena mengurus administrasi RS, mengambil obat, dan mencari tukang bubur untuk makan malam gHina lumayan memakan waktu.

alhamdulillah, siang harinya aku sempat menjenguk Odah. masih sempat mampir dalam perjalanan ke tempat talaqi materi. jadi terharu mendengar cerita dia, bahwa misua nun jauh di sana menangis saat tahu Odah dirawat (tadinya berniat menyembunyikan kenyataan nih..). wah, ada kisah-kisah romantis yang diceritakan Odah selama aku menyuapinya makan siang. syafakillah ya, grott.. ;)

sampai di asrama pukul 20.30, duh terlalu malam untuk menelpon dan bertanya tentang tugas yang harus dikumpulkan esok hari. padahal masih banyak yang belum kupahami walau sudah dapat dikerjakan. tadinya kami (teh yanti, ganjar, k'baskoro, dan aku) akan bertemu di depan kantin salman ba'da isya, hanya untuk menjelaskan apa yang telah mereka kerjakan bersama.. (bageur pisan kan?). walaupun k'baskoro sudah menawarkan jasa menjelaskan tugas tapi akhirnya aku memilih menelpon rito (hanya karena lebih murah telp dia, kalo g salah rito juga ikut belajar bareng sore tadi, cukup terpercaya kan??). diskusi yang hampir selalu satu arah (aku banyak mendengar dan mencatat malam tadi) berlangsung lebih dari satu jam. sudah terlalu malam, akhirnya aku akhiri pembicaraan (whua.. padahal belum beres juga). selesai merapihkan jawaban, aku menyerah karena terlalu lelah untuk mencoba mencari jawaban no 5 dan no 6 (sulit kali tugas 3 ini!!).

sampai pukul 11 keesokan harinya, tugas yang serasa tulang dalam daging ini belum beres juga. apa dikumpulkan seadanya saja ya? heuheu. alhamdulillah, ibu mengundur (lagi? tadinya pengumpulan terakhir jumat pekan lalu lho) jadwal pengumpulan tugas 3 dan paper hingga jumat pekan ini (g ngerasa untung-untung banget, tetep harus diberesin berarti, whua..). beralih ke tugas lain sajah..

ada pengalaman yang cukup bodoh siang ini. untuk melindungi keamanan plesdis dari virus-virus di comlabs, sengaja ku save tugas-tugas karier di ftp (kan tinggal copy nanti). ko, g bisa di buka ya?? hiks, pengen nangis aja!! kan jauh comlabs-jurusan.. dengan terburu-buru kembali ke jurusan dan menengok kompie yang tadi kupakai, mencari plesdis. lho, port untuk plesdisnya sudah kosong. kemana dia? penny.. penny.. kamu dimana? di tas juga g ada!! astagfirullah.. ternyata sudah ku kantongi dari tadi (eugh dasar g fokus!!).

karena kesal, aku makan siang dulu deh.

mulai g penting.. cuma curhat-curhat aja..

dua hari ini, aku 'lari-lari' dalam mengerjakan tugas. hikmah yang sangat terasa adalah, pentingnya menjaga silaturahmi dan bermujahadah sebelum tawakal.

dengan menjaga silaturahmi akan membuka pintu rejeki. jangan sempit memandangnya dari segi materi saja, tapi kemudahan-kemudahan itu akan mengalir. kebaikan akan melahirkan kebaikan, kata bu'du.

pentingnya bermujahadah sebelum tawakal. jadi teringat salah satu sesi kajian fikih oleh ust. Hervy, tawakal sejati itu hanya akan muncul setelah kita bersungguh-sungguh mendekati Allah. tilawahku masih jauh dari sempurna, baik kuantitas maupun kualitas. sulitnya memperoleh shalat dengan khusyu' (jangan-jangan setiap takbirku tertolak oleh-Nya). malam yang lebih banyak dihabiskan untuk bermimpi atau berkutat dengan text book daripada berkhalwat dengan-Nya. ya Allah, masih jauh aku dari mencium surgamu...

dan akhirnya sampai pada suatu kontemplasi diri, mungkin 'berlari-larinya' aku dalam mengerjakan tugas akhir-akhir ini karena tidak terdapat visi yang jelas. bahwa segala sesuatu itu berawal dan berakhir hanya untuk-Nya. bahwa pemaknaan terhadap keikhlasan itu harus diperjuangkan. bahwa keengganan beramal itu, berujung pada celaka. astagfirullah...